Pantai Teluk Ujung Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, merupakan tempat eksotis yang tersembunyi. Tempat ini sebenarnya masih satu kawasan dengan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tunak. Namun, untuk mencapai Pantai Teluk Ujung perlu perjuangan ekstra. karena kita harus melewati hutan rimba Gunung Tunak.
Sebenarnya pengelola TWA juga menyiapkan kendaraan mobil bak terbuka untuk mengatarkan wisatawan yang ingin ke Pantai Teluk Ujung. Kedati begitu pengunjung tetap harus berhati – hati, sebab bisa saja ranting-ranting pohon dapat melukai telinga anda.
Bila pengunjung memilih berjalan kaki, maka jangan mengenakan sepatu high heels atau rok tutu. Lantara jalanannya masih dari tanah yang saat musim penghujan akan licin dan becek.
Jika anda telah memasuki area Pantai Teluk Ujung. Anda akan melihat Hamparan pasir putih terengkuh perbukitan menjadi lanscape yang indah. Di sisi kiri, berdiri Bukit Raden yang dikeramatkan. Bahkan anjing pun tak berani mengejar rusa ke bukit yang menjulang ini. Tebing-tebing Teluk Ujung berdiri di ujung kanan kiri seolah melindungi garis lengkung pantai.
Pecahan kerang biru berserak, berpadu dengan pasir putih yang menempel lembut di kaki. Pohon biduri tumbuh sporadis dengan kembang ungu merumpun menambah kekayaan vegetasi. Hal itu sebanding dengan perjuangan yang anda lalui saat hendak mecapai tempat ini.
Tak hanya berlibur pengunjung bisa ikut berkontribusi pada konservasi berkelanjutan. Pantai Teluk Ujung adalah tempat penangkaran tukik.
Pengelola bakal mengajak pengunjung mengadopsi dan melepas tukik. Anak penyu berusia 1,5 bulan ini ditangkarkan dari telur penyu yang diambil warga. Ukurannya tak lebih dari sekepalan tangan, tukik dilepas dan disambut ombak ke laut lepas.
Disisilain guna menambah populasi tanaman Ketapang Kencana pengunjung diajak menamam bersama. Diharapkan Pohon tersebut bakal tumbuh tinggi dengan dahan menjulang dan daun-daun kecil tersusun rapi di pinggir jalan setapak. Disana juga terdapat taman Kupu-Kupu.
Berada di titik paling selatan pulau Lombok dan berhadapan dengan Samudra Hindia, inilah sanctuary dalam balutan pariwisata berkelanjutan, dengan keterlibatan komunitas. Di Taman Wisata Alam Gunung Tunak. (*30)