Tradisi Adat Sasak Sangkep Warige di Kampung Sasak Ende Untuk Penentuan Waktu Bau Nyale 2023

Kampung Adat Sasak Ende (Lombok Tengah) – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lombok Tengah, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, dan instansi pemerintah lainnya beserta pemangku adat Lombok Tengah bagian selatan melaksanakan Sangkep Warige untuk penentuan waktu Bau Nyale 2023 sebagai tradisi suku Sasak di pantai selatan Lombok Tengah.

Prosesi adat ini berlangsung diselenggarakan di Kampung Adat Sasak Ende, Desa Sengkol Kecamatan Pujut Lombok Tengah pada hari Rabu tanggal 11 Januari 2023.

Sangkep Warige merupakan prosesi adat yang memiliki nilai budaya khas suku Sasak yang melibatkan beberapa elemen masyarakat, baik itu dari instansi pemerintah, pemangku adat, tokoh agama dan masyarakat setempat. Acara ini dilaksanakan setiap tahunnya dan penetapan tanggal ini mengacu pada alam, yaitu melalui media bintang, arah mata angin, penanggalan Sasak, dan melalui media lainnya.

Mungkin yang masyarakat tahu tentang Sangkep Warige adalah secara garis besarnya saja, yaitu penyelenggaraan musyawarah untuk menentukan hari baik Bau Nyale. Namun sebenarnya Sangkep Warige ini memiliki arti tersendiri jika dilihat dari makna dua suku katanya. Dalam Bahasa Bali, kata Sangkep dapat diartikan sebagai rapat atau musyawarah sedangkan kata Warige atau Urige (dalam Bahasa Sasak) adalah sistem penanggalan Sasak untuk menentukan hari. Nah, dari kedua arti suku kata ini lah ditarik sebuah kesimpulan mengenai pengertian dari Sangkep Warige, yaitu musyawarah adat untuk menentukan hari baik Bau Nyale melalui media penanggalan Sasak (Urige).

Pelaksanaan Sangkep Warige tahun 2023 ini berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana pada tahun ini terdapat pembagian sesi menjadi dua sangkep, yaitu Sangkep Madye (acara non formal) musyawarah penentuan hari baik Bau Nyale berdasarkan penanggalan Sasak, arah mata angin, ilmu geologi, sejarah dan lainnya. Kemudian sesi yang kedua, yaitu Sangkep Utama (formal) sidang pengumuman hasil musyawarah pemangku adat dan budayawan di Sangkep Madye terkait penentuan hari baik Bau Nyale.

Pada saat Sangkep Madye, seorang budayawan menyampaikan usulan sekaligus merekomendasi agar pelaksanaan Bau Nyale tahun 2023 ini berlangsung tertib dan teratur serta menerapkan tradisi jaman dahulu pada saat Bau Nyale dan sebelum Bau Nyale “ Saya harap pemerintah dapat Menyusun SOP terkait aturan bau Nyale agar tetap menerapkan tradisi terdahulu yaitu dengan bersama-sama menunggu waktu Fajar terlebih dahulu untuk turun menangkap Nyale, jangan asal asalan turun padahal belum waktunya untuk ditangkap” ujar seseorang pemangku adat dari Praya Barat Daya.

Setelah para pemangku adat dan budayawan bertukar pendapat dengan berpegang pada pengetahuan mereka tentang penanggalan Sasak dan pengamatan alam, maka telah diraih kesepakatan bersama tanggal Bau Nyale tahun 2023 jatuh pada hari Jum’at dan Sabtu tanggal 10-11 Februari 2023 dan akan disampaikan pada Sangkep Warige Utama nantinya. “jadi menurut ketepatan kalender kita akan melaksanakan Bau Nyale hari Jum’at dan Sabtu tanggal 11 Bau Nyale tumpah dan tanggal 10 Bau Nyale awal” kata M. Yakum pada saat Sangkep Madie.

Pemukulan gong oleh L. Purnama Agung selaku ketua Majelis Adat Sasak Lombok Tengah di acara puncak Sangkep Warige (utama), maka telah diputuskan bahwa Bau Nyale tahun 2023 jatuh pada tanggal 10-11 Februari dan akan berlangsung tertib dan mengutamakan tata cara adat istiadat sesuai dengan tradisi jaman terdahulu.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Artikel Terkait