Pinaqfilms Community, merupakan sebuah komunitas film yang terbentuk di desa Muncan, Kecamatan Kopang, Kabupaten Lombok Tengah pada tahun 2012 lalu.
Rahwadai Saleh, merupakan insioator dari Pinaqfilms Community. Dimana pada saat itu, ia membangun komunitas film dilatar belakangi oleh ketertarikannya melihat anak-anak di desanya yang tengah menyusuri sungai.
Lalu perjalanan tersebut kemudian ia rekam dan di ringkailah menjadi sebuah cerita untuk dijadikan karya film pendek dengan judul Para Petualang (2012).
“Pada saat itu, saya ingat betul hanya bermodalkan HP Nokia Classic, itu pun hasil menabung berbulan-bulan dan ketika masuk sesi editing pun memerlukan waktu hingga satu minggu lamanya,” ungkap Rahwadi Saleh.
Perjuangan itu pun berbuah manis, hasil karya pertamanya sangat diapresiasi oleh masyarakat di tempatnya. Bukan saja anak-anak, bahkan hingga orang tua sekalipun meminta untuk ikut menjadi pemeran dalam filmnya.
Hingga bertahun-tahun berjalan, Pinaqfilms Community terus konsisten untuk berkarya meski dengan alat seadanya. Sebab komintas ini memiliki moto “Menembus batas dengan keterbatasan.”
Pada tahun 2015-2016 anggota Pinaqfilms Community mendapatkan kesempatan ikut terlibat dalam produksi film layar lebar dan produksi-produksi iklan nasional.
Bahkan pada tahun Pinaqfilms Community diundang dalam ajang internasional “Jogja Asian Film Festival 2019” sebagai perwakilan dari Nusa Tenggara Barat.
Puncaknya ditahun 2020 Pinaqfilms Community berkolaborasi bersama berbagai komunitas di Lombok dalam program VIU Short untuk memproduksi film berjudul Melaiq (2020) dan diputar di 16 negara.
Dimana Rahwadi Saleh selaku inisiator dari Pinaqfilms Community ini mendapat posisi yang sangat penting yakni sebagai Basic Idea, Script Writer, Script Devlovment, dan sebagai Astrada. Sedangkan Qiqi Idris Muhsin yang juga anggota komunitas, mengambil peran dibagaian Sound.
Keberadaan Pinaqfilms Community hingga hari ini pun masih tetap eksis, dengan anggotanya saat ini berjumlah 30 orang.