Malam puncak Bau Nyale 2024 akan berlangsung pada 29 Februari – 1 Maret 2024 di Pantai Seger, Kuta Mandalika, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.
Adapun jadwal puncak Bau Nyale tersebut, berdasarkan hasil dari sangkep warige atau musyawarah adat yang berlangsung pada Minggu (14/1) lalu.
Berikut adalah rentetan acara yang akan berlangsung pada malam puncak Pesona Bau Nyale 2024.
1. Cilokak
Cilokak merupakan kesenian musik tradisional khas suku sasak yang akan ikut memeriahkan malam puncak Pesona Bau Nyale 2024.
2. Maos
Maos atau Pepaosan merupakan tradisi pembacaan naskah lontar yang dilakukan oleh masyarakat suku Sasak, Pulau Lombok. Secara harafiah pepaosan berasal dari kata paos atau maos yang berarti baca dan bahan yang dibaca adalah tulisan yang terdapat pada lontar.
Pembacaan naskah lontar ini, umumnyaa dilakukan oleh para tokoh adat atau pegiat adat sasak dengan teknik nembang atau nyanyian yang penuh irama. Ekspresi yang digunakan dalam pembacaan naskah ini melalui keindahan sebuah kata-kata yang disusun sedemikian rupa membentuk sebuah bait-bait.
Tradisi pepaosan biasanya akan digelar pada saat pelaksanaan berbagai ritual adat suku sasak, seperti acara pernikahan, khitanan, upacara kematian, hingga tradisi-tradisi lainnya, diantarnya saat pelaksanaan Bau Nyale nanti.
3. Betandak
Betandak merupakan salah satu bentuk kekayaan tradisi lisan yang dimiliki oleh suku Sasak, Pulau Lombok berupa syair, seringnya berbentuk pantun. Tradisisi betandak dilaksanakan pada saat masyarakat sasak akan turun untuk menangkap ikan dilaut. Kemudian tradisi ini dilantunkan oleh masyarakat suku Sasak untuk menghibur diri sembari menunggu datangnya pagi. Sebab pagi hari merupakan waktu yang tepat untuk menangkap ikan, tepatnya setelah air laut surut cukup jauh dari garis pantai. Termasuk, saat pelaksanaan bau nyale nanti.
4. Wayang Kulit
Wayang Kulit juga akan ikut memeriahkan malam Puncak Bau Nyale 2024 nanti. Wayang Kulit merupakan salah satu kesenian yang berkembang di kalangan muslim Lombok, karena pewayangan ini khusus membawakan cerita-cerita yang diambil dari serat menaq. Cerita menaq pada dasarnya berasal dari cerita Amir Hamzah, paman Nabi Muhammad Saw. Cerita tersbut datang dari Persia (Iran) dan masuk ke Indonesia melalui tanah Melayu, kemudian masuk ke Pulau Jawa dan tersebar ke, Lombok. Cerita pewayangan ini ditulis di atas daun lontar dalam bahasa Jawa dengan huruf Jejawen (huruf Sasak), yaitu turunan dari huruf Jawa sehingga kita dapat menemukan berbagai judul, seperti Bangbari, Gendit Birayung, Bidara Kawitan, Dewi Rengganis, dan lainnya.
5. Tari Kolosal
Selain kesenian tradisional, pada malam Puncak Pesona Bau Nyale 2024 juga akan menampilkan tari kolosal atau tarian yang dipertunjukan secara massal.