Pantai Seger Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah pantai yang tersohor di Lombok. Bukan hanya karena keindahannya, tapi di tempat inilah Legenda Putri Mandalika bermula. Meski namanya tersohor karena legenda dan keindahannya, turis asing lebih mengenalnya karena ombaknya merupakan salah satu favorit peselancar yang datang ke Lombok.
Ombak Pantai Seger yang tinggi dan keras memang menantang untuk para peselancar profesional. Ombaknya tidak terlalu tinggi, namun bertipe cepat. Peselancar dari dalam maupun luar negeri kerap datang ke sini untuk menjajal keahlian mereka. wisatawan mancanegara yang berselancar di sana datang dari negara eropa seperti Belanda, Jerman, Swiss, Norwegia, Perancis, dan Finlandia. Mereka datang ke Pantai Seger dan menikmati ganasnya ombak pada bulan Juli dan Agustus.
Jarak Pantai Seger yang sangat dengan destinasi lainnya di Mandalika yang menjadi pusat akomodasi, menjadikan banyak wisatawan betah berlama-lama di Lombok Tengah. Mereka biasanya akan menginap antara 3 sampai 4 hari untuk berselancar di pantai ini.
Tidak heran jika Lombok Tengah disebut sebagai sport tuorism kelas dunia. Bahkan pada Desember 2020 lalu Pantai Seger menjadi lokasi kompetisi surfing internasional yang bekerja sama dengan Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI).
Pantai yang lokasinya sekitar 7 km dari Sirkuit Mandalika merupakan tempat tradisi Bau Nyale digelar. Tradisi Bau Nyale adalah mencari cacing laut yang dipercaya warga sebagai jelmaan Putri Mandalika. Yang biasanya Bau Nyale dilakukan pada Februari hingga Maret. Di sini pula Pantai Seger juga dikenal dengan ikon patung seorang putri cantik yang tengah dikejar oleh tiga orang lelaki.
Di sisi Pantai Seger juga saat ini telah dibangun Sirkuit Mandalika. Uniknya, di Pantai Seger ini terdapat bukit, tempat pengunjung bisa menonton event balap secara ‘gratis’, di spot yang ikonis: tikungan 10 Pertamina.(*21)