Mengenal Tradisi Ngendang, Ajang Mencari Jodoh Kawula Muda Sasak

Ngendang merupakan salah satu tradisi unik yang digelar oleh para kawula muda dan gadis suku Sasak sebagai ajang dalam mencari jodoh.

Tradisi ini, biasanya akan dilaksanakan pada saat malam acara begawe (pesta).

Seperti yang dapat di jumpai di Desa Sukerare, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah.

Adapun tahapan prosesi ini dimulai pada saat seorang laki-laki yang tertarik pada seorang gadis akan memberi kode dengan cara menyoroti muka si gadis menggunakan lampu penerang atau senter sembari membawa sebatang rokok.

Kemudian jika si gadis tersebut merasa tertarik dengan pemuda yang menyorotinya itu, ia lalu akan menghampiri laki-laki tersebut dan memberikan api atau yang disebut dengan pekendeng api.

Biasanya, si gadis akan mengambilkan api dari barak api yang diambil dari sebuah tungku pada saat orang tengah memasak untuk hajatan begawe.

Setelah itu, si gadis lalu akan menyalakan rokok si laki-laki yang menjadi pilihannya. Kemudian dari sinilah proses perkenalan dan penjajakan antara mereka mulai dilakukan.

Namun pada saat prosesi ini, tidak diperkenankan diantara mereka untuk saling bersentuhan. Selain itu, prosesi ini juga disaksikan oleh banyak orang, karena bertepatan dengan malam pesta pernikahan.

Sebagai upaya dalam meyakinkan hati si gadis, biasanya si laki-laki juga akan membawakan Pejambeq (hadiah) yang akan diberikan kepada si gadis.

Kemudian jika mereka berdua telah menemukan kecocokan, maka barulah akan menuju tahap prosesi adat selanjutnya, yaitu merariq (menikah).

Menurut Kepala Desa Sukerare, Saman Budi, Ngendang ini merupakan sebuah tradisi yang ada sejak lama yang diajarkan para pendahulu mereka.

“Tradisi ini mengajari kita bagaimana seorang perempuan sasak memiliki hak untuk memilih siapa yang akan menjadi pasangannya,” kata Saman Budi.

Kemudian untuk si laki-laki, mereka harus berterima dengan lapang dada, tanpa ada perasaan kecewa, atas siapapun yang menjadi pilihan si gadis.

Sebab tradisi ini menjadi langkah awal bagi mereka untuk membangun ikatan yang lebih serius (menikah). Dan orang-orang yang menyaksikan prosesi ini pun akan ikut menjadi saksi, sekaligus mendoakan mereka agar berjodoh.

Galeri Foto :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Artikel Terkait

IMG-20231026-WA0060