Pangan, merupakan salah satu makanan khas yang dimiliki oleh suku Sasak, Pulau Lombok.
Uniknya, makanan yang memiliki tekstur menyerupai dodol ini, memiiiki proses pembuatan selama 24 jam, dengan cara pembuatan secara manual atau tradisional.
Seperti yang dapat kita jumpai di Desa Lendang Are, Kecamatan Kopang, Kabupaten Lombok Tengah yang saat ini terus mepertahankan keberadaanya.
Tentu dengan waktu yang begitu panjang, maka tak heran saat proses produksi pangan dilakukan oleh 4-7 orang secara bergantian mengaduk adonan pangan selama 24 jam.
Adapun bahan utama dari pembuatan pangan ini sendiri terdiri dari gula merah, kelapa dan tepung ketan.
Semua bahan tersebut, lalu dicampurkan menjadi satu, kemudian dimasak menggunakan tungku tradisional berbentuk bundar yang terbuat dari tanah liat dengan memiliki dua lubang sebagai tempat kayu bakar dan pembuangan asap.
Disamping itu juga, alat gowah atau alat untuk mengadon saat memproduksi pangan ini juga terbuat dari kayu.
Umumnya dalam satu wadah tungku, akan memproduksi hingga 25 kilogram Pangan setiap kali pembuatan.
Warga desa, biasanya akan memproduksi pangan pada saat berlangsungnya acara-acara besar seperti begawe (pesta), musim haji, acara-acara ritual desa dan lain sebagainya.
Uniknya juga, makanan khas suku sasak satu ini, mampu bertahan selama satu tahun tanpa menggunakan bahan pengawet.