Di balik perbukitan kering di Desa Prabu, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, tersembunyi sebuah keajaiban alam yang mulai menarik perhatian wisatawan, baik lokal maupun mancanegara: Gua Bangkang. Terletak hanya sekitar 15 menit dari kawasan wisata Kuta Mandalika, gua ini menjadi salah satu destinasi tersembunyi yang menawarkan pemandangan luar biasa dan pengalaman unik—khususnya saat cahaya matahari masuk melalui celah gua, menciptakan fenomena yang disebut oleh warga sekitar sebagai “Cahaya Tuhan.”
Fenomena ini terjadi ketika cahaya matahari masuk secara dramatis dari lubang di atas gua, menyoroti kabut tipis dari kelembaban dan kelelawar yang beterbangan, menciptakan siluet cahaya vertikal yang magis. Waktu terbaik untuk menyaksikan momen ini adalah sekitar pukul 12.00 hingga 14.00 WITA, saat posisi matahari tepat di atas celah gua. Pemandangan ini tidak hanya memukau secara visual, tetapi juga menjadi spot favorit para fotografer dan pencari konten media sosial.
Gua Bangkang sendiri adalah gua alami yang dulunya menjadi habitat ribuan kelelawar. Aroma khas dari guano (kotoran kelelawar) masih cukup terasa, namun tidak menyurutkan minat para pengunjung. Suasana gua yang gelap dan lembap, dipadu dengan sorotan cahaya alami, memberikan pengalaman eksplorasi bawah tanah yang berbeda dari destinasi lain di Lombok.
Akses menuju lokasi cukup mudah, bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua atau empat. Tiket masuknya pun sangat terjangkau, dan pengunjung biasanya akan dipandu oleh warga lokal yang mengenal medan gua dengan baik. Mereka juga akan membantu menunjukkan waktu terbaik untuk menyaksikan “cahaya Tuhan”.
Gua Bangkang menjadi contoh lain dari kekayaan alam Lombok Tengah yang masih alami dan belum banyak tersentuh pembangunan. Jika Anda mencari pengalaman wisata yang berbeda—alami, spiritual, dan fotografis—maka Gua Bangkang wajib masuk dalam daftar kunjungan Anda saat ke Mandalika.
Foto: instagram.com/baliqbal_ | yogabydesignfoundation.org | backpackerjakarta.com | digitaltravelcouple.com