Desa Sukarara merupakan salah satu daerah penghasil kerajinan paling populer di Pulau Lombok. Desa-desa penghasil kain songket terbaik di Lombok, salah satunya adalah Desa Sukarara. Bukan hanya Lombok saja, namun ketenaran kain tenun dari Desa Sukarara sudah tembus hingga ke pasar internasional. Desa ini berlokasi di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Pulau Lombok.
Keunikan yang Dimiliki Desa Sukarara
Seperti halnya desa-desa wisata lain yang ada di Pulau Lombok, Desa Sukarara ini juga mempunyai keunikan menarik yang tidak kalah untuk dikunjungi. Salah satunya yaitu rumah tradisional khas Suku Sasak.Jadi, bagi pengunjung yang ingin menyaksikan bagaimana kehidupan Suku Sasak pada jaman dahulu, Anda bisa berkunjung ke desa ini.Hal ini dikarenakan, hampir keseluruhan rumah yang ada di desa ini masih terbilang tradisional. Kontruksi bagian rumah yang masih menggunakan bahan alam.Untuk dinding rumah masyarakat desa ini juga masih menggunakan dinding yang berbahan anyaman bambu. Kemudian, atap rumah yang menggunakan alang-alang kering, serta tiang rumah yang menggunakan kayu. Namun, meskipun rumah di desa ini masih tergolong rumah tradisional, rumah ini tetap memberikan kenyamanan yang layak untuk dihuni. Misalnya, saat terik, rumah ini akan tetap terasa sejuk dan juga sebaliknya. Ketika malam hari tiba, rumah ini akan terasa hangat.
Keunikan selanjutnya yang dimiliki oleh desa ini yaitu mahir menenun merupakan syarat wajib wanita untuk menikah. Bagi gadis Desa Sukarara, syarat wajib layak menikah adalah pandai menenun. Jadi, tidak heran lagi, jika sedari kecil para gadis di desa ini sudah pandai menenun. Setidaknya para gadis akan betah untuk duduk berlama-lama bersama ibu ataupu nenek para gadis tersebut untuk belajar menenun benang dan menjadikannya kain yang indah dan kemudian akan dijual sebagai oleh-oleh khas desa ini. Mengapa menenun merupakan syarat wajib bagi wanita Desa Sukarara untuk menikah? Sebab, hal ini dimaksudkan agar para gadis ini akan tetap melestarikan keterampilan menenun hingga ke anak cucu.
Satu hal yang perlu Anda ketahui, bahwa setiap hasil tenun desai ini cukup berbeda dengan desa wisata Lombok lainnya. Desa ini menghasilkan tenunan dengan benang emas diantara motif tenunannya. Motif tenun desa ini juga memiliki kerumitan yang berbeda dengan motif tenun desa lainnya. Selain itu, hasil tenunan di desa ini juga sangat halus dibandingkan desa lainnya. Hal itulah yang membuat kain tenun Desa Sukarara memiliki keunikan tersendiri. Namun, terdapat persamaan kain tenun desa ini dengan desa lainnya. Persamaan tersebut berupa cara pengerjaannya. Semua kain tenun songket dari desai ini dikerjakan dengan tangan dan tanpa bantuan mesin.
Mengenal Lebih Jauh Tentang Kain Tenun Khas Desa Sukarara
Berbicara mengenai menenun, tahukah Anda apa itu kain tenun? Sebelum Anda belajar menenun, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu definisi dari kain tenun.Kain tenun sendiri merupakan salah satu seni tradisional Pulau Lombok yang mana memiliki keindahan yang memberikan kesan unik dan berbeda dibandingkan kain-kain lainnya.Ketika Anda berlibur di desa wisata Lombok, selain menikmati keindahan alam sekitar, Anda juga bisa belajar menenun di desa-desa tersebut. Salah satunya yaitu Desa Sukarara ini. Sebab, seperti desa wisata lainnya, kehidupan penduduk di desa ini mayoritasdilewatkan dengan mengoperasikan alat tenun. Alat tenun sendiri merupakan alat tradisional yang dibuat dari kayu dengan sistem yang sederhana alias tanpa ada bantuan mesin sama sekali. Nah, dengan alat inilah penduduk desa ini menghasilkan bermacam jenis kain tenun khas Pulau Lombok. Bukan hanya dijadikan pakaian tradisional saja, kain tenun yang dibuat oleh para wanita desa ini juga dijadikan sebagai taplak meja, selimut, hingga selendang dengan motif-motif yang indah, unik, serta berkualitas.
Terdapat bermacam bahan dasar yang dibuat menjadi kain tenun. Bahan-bahan dasar tersebut mulai dari benang katun, nilon, sutra, benang perak, hingga benang mersis yang didatangkan langsung dari luar Pulau Lombok. Sedangkan untuk bahan pewarnanya sendiri, masyarakat di desa ini masih menggunakan pewarna-pewarna alami untuk mewarnai benang-benang tersebut. Warna-warna alami tersebut biasanya dihasilkan dari kulit kayu mahoni, biji buah asam, daun sirih, dan juga kunyit. Sementara itu, motif kain tenun yang dibuat oleh para pengrajin desa ini juga bermacam-macam. Mulai dari motif Keker, Serat Penginang, Cungklik, Subhanala dan lain sebagainya. Sedangkan untuk harganya sendiri, harga kain tenun desa ini dibanderol dengan harga yang bervariasi.Harga kain tenun ini dibanderol dengan harga sekitar 35 ribu hingga 3 juta rupiah.
Terkenal akan kerajinan tangan berupa kain tenun yang unik dan menarik inilah membuat Desa Sukarara ini juga dijuluki oleh Desa Tenun oleh para wisatawan. Selain karena kainnya yang unik, saat Anda memasuki kawasan desa ini, Anda akan langsung disambut oleh bunyi khas gemertak dari mesin tenun tradisional yang ada di setiap halamam rumah penduduk desa. Sehingga, pemandangan wanita desa yang menenu bukan lagi merupakan hal yang asing untuk Anda lihat. Selain dapat melihat proses pembuatan kain tenun songket lebih dekat, di sini Anda juga bisa belajar bagaimana cara untuk menenun. Ketika belajar menenun para penenun desa ini akan dengan sabar mengajari Anda bagaimana cara untuk menenun.
Selain belajar menenun, Anda juga bisa melakukan aktivitas lainnya, misalnya saja fotografi.Bagi Anda yang ingin berfoto dengan menggunakan pakaian adat khas Lombok.Anda bisa menyewa pakaian adat tersebut.Sebab, beberapa toko di desa ini juga menyediakan jasa penyewaan baju adat khas Lombok tersebut. Bukan hanya penyewaan baju adat saja, namun disini juga terdapat replica rumah adar Lombok.
Jalur Menuju Desa Sukarara
Jika Anda ingin berlibur ke desa ini, Anda dapat menggunakan beberapa moda transportasi dengan jalur yang sangat mudah. Baik itu menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Nah, jika Anda berniat untuk menggunakan kendaraan pribadi, maka nda bisa mengambil jalur dari Mataram, kemudian ke Cakarangan, setelah itu ke Kediri, dan sampailah Anda ke Sukarara. Sementara jika menggunakan kendaraan umum, maka Anda bisa memiliki Mataram kemudian ke Berdais.Lalu Berdais ke Praya dan setelah itu turun di terminal Renteg. Nah dari terminal Renteg ini Anda dapat melanjutkan perjalanan Anda dengan menggunakan Cidomo untuk sampai ke Sukarara. Bagi Anda yang tidak mengetahui Cidomo, Cidomo ini merupakan transportasi tradisional layaknya delman.
Selain Desa Sukarara, Anda juga bisa mengunjungi desa-desa wisata lainnya yang ada di Pulau Lombok ini. Desa-desa wisata yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi di Pulau Lombok antara lain Desa Sembalun Lawang yang sebagai titik awal pendakian Gunung Rinjani, Desa Bilebante yang menyuguhkan pemandangan alam indah khas Lombok dengan hamparan sawah yang memesona. Kampung wisata Kerujuk yang mana surga para penyuka kepiting, dan Desa Sade yang merupakan desa yang masih kental akan kearifan lokal Pulau Lombok. Selain mudah untuk menemukan kepiting, Di Kampung Wisata Kerujuk ini juga terdapat berbagai macam fasilitas yang penuh adrenalin yang dapat Anda coba, seperti flying fox, trecking, serta walking tour untuk berkeliling ke beberapa air terjun yang ada di desa tersebut.