Sentra Kerajinan di Lombok Tengah

Dari Tembikar, Rotan, Tenun, hingga Perak yang Memikat Hati Wisatawan

Lombok Tengah bukan hanya terkenal dengan pantai dan keindahan alamnya, tetapi juga menjadi rumah bagi berbagai sentra kerajinan tradisional yang masih hidup dan berkembang hingga kini. Di desa-desa ini, para pengrajin lokal dengan tangan-tangan terampil menciptakan produk bernilai seni tinggi yang diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi.

Bagi wisatawan, mengunjungi sentra kerajinan bukan hanya soal belanja oleh-oleh, tetapi juga pengalaman budaya yang mendalam—melihat langsung proses pembuatan, berinteraksi dengan perajin, hingga mencoba membuat karya sendiri. Berikut adalah empat desa kerajinan yang wajib dikunjungi saat berada di Lombok Tengah:

1. Desa Penujak – Pusat Kerajinan Tembikar Tanah Liat

Terletak di Kecamatan Praya Barat, Desa Penujak merupakan salah satu sentra tembikar tertua di Lombok. Masyarakat di sini telah membuat kerajinan dari tanah liat sejak ratusan tahun lalu, dengan teknik tradisional tanpa menggunakan alat bantu mesin. Prosesnya masih alami, dimulai dari pemilihan tanah, pembentukan manual, pengeringan, hingga pembakaran.

Ilustrasi: pembuatan tembikar.

Kamu bisa menemukan berbagai bentuk kerajinan seperti kendi, guci, celengan, hiasan dinding, dan vas bunga dengan motif khas Sasak. Yang menarik, pengunjung juga bisa ikut membentuk tembikar sendiri dengan bimbingan para pengrajin.

2. Desa Beleka – Sentra Rotan dan Ketak

Desa Beleka, yang terletak di Kecamatan Praya Timur, dikenal luas sebagai pusat kerajinan rotan dan ketak. Ketak adalah sejenis tumbuhan rambat yang digunakan untuk membuat kerajinan tangan bersama rotan. Produk dari Beleka terkenal akan kualitas dan kekuatannya, bahkan telah diekspor ke luar negeri.

Hasil kerajinan ketak dari Desa Beleka. Foto: Go Mandalika

Kerajinan yang dibuat meliputi tas, tempat tisu, keranjang, alas piring, hingga hiasan rumah bergaya rustic. Wisatawan bisa menyaksikan proses anyaman yang rumit dan teliti, serta membeli langsung hasil kerajinan dari rumah-rumah produksi warga.

3. Desa Sukarara – Sentra Tenun Khas Lombok

Desa ini adalah ikon kerajinan tenun tradisional Sasak, dan sangat populer di kalangan wisatawan domestik maupun mancanegara. Desa Sukarara, yang terletak di Kecamatan Jonggat, menyimpan kekayaan budaya dalam bentuk kain tenun songket dan ikat yang dibuat dengan teknik manual oleh para perempuan desa.

Pengrajin tenun di Sukarara. Foto: Go Mandalika

Di sini, kamu tidak hanya bisa membeli kain tenun berkualitas tinggi, tapi juga mencoba menenun sendiri dan mengenakan busana adat Sasak untuk berfoto. Beragam motif tenun menggambarkan filosofi dan nilai-nilai lokal, menjadikan setiap kain memiliki cerita yang unik.

4. Desa Ungga – Pusat Kerajinan Perak

Tidak banyak yang tahu bahwa Desa Ungga, di wilayah selatan Lombok Tengah, juga menjadi sentra kerajinan perak. Para pengrajin di sini memproduksi aneka perhiasan dan aksesoris dari perak dengan desain yang khas dan bernuansa etnik Sasak.

Gerbang Desa Ungga, sentra kerajinan perak yang sudah mendunia. Foto: istimewa.

Kerajinan perak di Ungga dibuat dengan tangan secara detail, mulai dari cincin, kalung, gelang, hingga bros dan hiasan lainnya. Beberapa pengrajin membuka rumah produksinya untuk dikunjungi wisatawan, bahkan ada yang memberikan workshop singkat bagi pengunjung yang ingin mencoba.

Penutup

Berwisata ke Lombok Tengah bukan hanya soal mengejar pemandangan alam, tapi juga menghargai karya budaya yang tumbuh dari desa-desa pengrajin yang penuh semangat. Tembikar, tenun, rotan, dan perak bukan sekadar produk—mereka adalah simbol identitas, ketekunan, dan kekayaan budaya masyarakat Sasak.

Kontributor

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Artikel Terkait

Tari Dulang Penamat 2