Jaran Kamput, Kesenian Tradisi Khas Suku Sasak Lombok

Sepasang mempelai pengantin pengantin sedang diarak Jaran Kamput – Sumber : Lomba Foto Tahun 2020. Bidang Promosi – Dinas Pariwisata Lombok Tengah

Jaran Kamput, merupakan sebuah kesenian khas yang dimiliki oleh suku Sasak, Pulau Lombok. 

Dalam bahasa sasak jaran berarti kuda sedangkan kamput adalah tunggangan, sehingga Jaran Kamput diartikan sebagai kuda tunggangan.

Namun dalam hal ini, kuda tunggangan tersebut adalah kuda yang terbuat dari kayu dan membentuk seperti kuda yang dihiasi dengan berbagai pernak pernik.

Didalam pertunjukannya, Jarang Kamput biasanya akan dipikul oleh 4 orang, dengan iringan tabuhan musik tradisional khas sasak.

Hingga saat ini, masyarakat suku sasak masih menggunakan Jaran Kamput dalam berbagai upacara adat.

Selain itu, Jaran Kamput ini juga populer dengan sebutan Praje Sunat, sebab Jaran Kamput ini biasanya digunakan ketika berlangsungnya tradisi atau acara besunat (Khitanan).

Itu dilakukan untuk menghibur anak-anak yang akan akan di khitan, dimana mereka akan menaiki Jaran Kamput dan di arak mengelilingi kampung mereka.

Disamping itu juga, masyarakat suku sasak juga digunakan dalam ritual adat lainnya, seperti adat nyongkolan (pernikahan) untuk mengarak pengantin.

Bahkan tak jarang digunakan juga untuk menggotong para tamu agung yang berkunjung ke Lombok. Selain itu, Jarang Kamput juga dijadikan sebagai tontonan menarik bagi para wisatan yang berkunjung di Lombok.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Artikel Terkait