Dua investor asal Dubai dan Australia berencana akan membangun mall dan hotel mewah di Kabupaten Lombok Tengah.
Dua rencana pembangunan yang akan menjadi penunjang pariwisata di Lombo Tengah itu, saat ini masih dalam tahap pengkajian atau feasibility studi (FS) dan detail engineering design (DED).
Direktur Silver Height Real Estate asal Dubai, Samir Ahmed Munshi mengatakan pihaknya optimis bisa membangun mall mewah di bekas Kantor Bupati Lombok Tengah yang berada di jalan Gajah Mada, Kelurahan Leneng, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah.
“Kita lihat Lombok Tengah sangat sukses sekarang membangun dunia pariwisata. Nanti rencananya di bekas kantor bupati akan kita bangun Mall dan Hotel juga,” kata Samir Ahmed Munshi saat berkunjung ke kantor Bupati Lombok Tengah, pada Kamis (15/2/2024).
Pihaknya pun meminta agar izin pembangunan Mall dan Hotel yang dicanangkan itu, tidak dikeluarkan berlama-lama oleh Pemda Lombok Tengah. Bahkan, ia juga meminta agar hak kepemilikan tanah lokasi berdirinya Kantor Bupati tesebut telah rampung.
“Kepemilikan tanah jelas. Sehingga pengembangan dan pengelolaan tidak terlalu berisiko. Kalau bisa sudah bersertifikat,” katanya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah Lalu Sungkul menjelaskan selain investor Dubai, satu Investor asal Australia yang merupakan Pemilik Tropik Resort dan Villa di Lombok, Michael Martin juga berniat akan mengembangkan resort mewah di dekat kawasan pantai Selong Belanak, Kecamatan Praya Barat.
“Jadi nanti tempat itu akan menjadi rumah kedua bagi warga Timur Tengah yang berlibur pada musim musim tertentu atau musim panas di sana,” urainya.
Lalu Sungkul juga mengatakan bahwa, dengan adanya dua tawaran pembangunan tersebut, maka akan menjadi peluang masuknya investasi lain yang bisa dikembangkan di Lombok Tengah.
“Kita dukung karena akan banyak yang bisa dikerjakan nanti,” katanya.
Sementara itu, Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri mengatakan dua rencana pembangunan tersebut masih dalam kajian. Rencana tersebut bisa dilasanakan jika FS dan DED nya sesui dengan karakter yang ada di tengah masyarakat Lombok Tengah.
“Lombok Tengah berada di sentral pintu gerbang dan warganya mayoritas muslim,” kata Pathul Bahri.
Namun pihaknya mengatakan akan memberikan izin selebar-lebarnya kepada dua investor tersebut. Menurutnya Pemerintah Lombok Tengah memastikan izin pembangunan tidak akan mengalami kendala.
“Ini sedang kita lihat FS-nya. Soal izin, kita pastikan ini lancar. Tidak ada kendala, kita bantu. Kita bilang persoalan itu tidak ada masalah,” lanjutnya.
Namun Bupati Lombok Tengah tersebut, belum bisa membocorkan berapa perkiraan nilai investasi kedua rencana pembangunan tersebut.
“Nilai investasinya kita belum ke arah sana. Harus kita diskusikan, karena ini tentang bagaimana untuk membangun Lombok Tengah. Mudah-mudahan dapat berjalan baik. Kita kawal terus ikhtiar, dan berdoa,” tandas Lalu Pathul Bahri.
Galeri Foto: